Author: admin
Headlines, Ulasan Berita

MARITIME JOB FAIR 2023, AJANG PERTEMUAN POTENSI DAN PELUANG KARIR

Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang menggelar Maritime Job Fair 2023 sekaligus launching Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran(E-Library) pada Kamis, 23 Februari 2023.

Acara yang digelar di STIP Jakarta bertujuan memfasilitasi kebutuhan perusahaan pelayaran akan tenaga kerja profesional dan berinteraksi langsung dengan stakeholder bidang pendidikan kemaritiman terkait informasi kerja, perekrutan, kampus, sekolah dan lain-lain.

Adapun Maritime Job Fair 2023 ini terdiri dari beberapa rangkai kegiatan, seperti pameran, talkshow dan launching Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran (E-Library). Talkshow pada acara ini menghadirkan top speaker dunia maritim dan melibatkan 30 perusahaan pelayaran.

Acara dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Turut hadir Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Amiruddin, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Capt. Sudiono, serta pejabat dan stakeholders lainnya.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, Maritime Job Fair 2023 ini menjadi gerbang bagi para pencari kerja untuk berkarir di industri maritim. Serta menciptakan sinergi antara kebutuhan para pencari kerja dengan perusahaan sehingga memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik guna menjawab tantangan zaman.

“Semoga di ajang ini, para perusahaan pelayaran mendapatkan akses SDM yang berkualitas, terampil, dan siap untuk bekerja. Begitu juga sebaliknya, pencari kerja bisa berkesempatan berkarir untuk mengembangkan potensi dirinya,” kata Carmelita, Kamis (23/02/2023).

Backround Study Visi Indonesia 2045 yang disusun Bappenas menyebutkan, 60 persen jenis pekerjaan akan menerapkan otomatisasi, dan 30 persen pekerjaan berpotensi digantikan oleh revolusi teknologi. Bahkan sekarang sudah ada kapal tanpa awak, dan sudah diujicobakan di banyak negara termasuk di Indonesia.

Namun, lanjut Carmelita, bukan berarti peranan manusia akan benar-benar tidak dibutuhkan dalam kegiatan pelayaran. SDM pelaut tetap akan menjadi elemen utama dalam kegiatan pelayaran.

Carmelita menambahkan SDM yang dibutuhkan kelak tidak hanya yang memiliki hardskill dengan kompetensi teknis dan akademis, tapi juga dituntut memiliki softskill yang baik seperti; kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkoordinasi, dan memiliki analytical thinking yang baik serta kemampuan lainnya.

Dia juga berharap, para taruna-taruni agar tidak cepat puas dan tidak membatasi diri untuk hanya berkarya di level nasional, tapi juga harus terus menggali potensi diri untuk bisa bersaing di level internasional. 

"Acara Maritime Job Fair 2023 ini adalah gerbang pertama bagi adik-adik taruna-taruni untuk mengenal lebih jauh dunia kerja dan industry pelayaran." (*)

abc
Headlines, Ulasan Berita

INSA MINTA PENYEDIAAN KAPAL TUNDA DAN PANDU SESUAI ATURAN

Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) meminta penerapan kapal pandu dan tunda di pelabuhan sesuai PM 57 tahun 2015 tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, saat ini kerap terjadi pelayanan penundaan oleh BUP tidak sesuai dengan PM 57 tahun 2015.

Ia mencontohkan, kapal dengan panjang 150 meter yang semestinya cukup dilayani dengan satu unit tunda dengan jumlah daya kuda 2.000 DK, namun karena tidak tersediaannya unit tunda dengan daya kuda yang sesuai, maka digunakan unit tunda yang memiliki daya kuda yang lebih besar sehingga mempengaruhi besaran pemakaian bahan bakar minyak (BBM) kapal tunda yang dibebankan kepada pelayaran.

Menurut Carmelita, hal ini menyebabkan biaya operasional pelayaran mengalami kenaikan. Karena itu, Carmelita meminta kepada BUP-BUP agar menyediakan kapal tunda dengan jumlah daya kuda yang sesuai.

“Masih ada BUP atau badan usaha penyedia jasa penundaan tidak memiliki unit tunda yang daya kudanya sesuai dengan panjang kapal, sehingga cost operasional pelayaran menjadi lebih besar,” katanya, Jumat (23/12/2022).

Dalam PM 57 tahun 2015 di pasal 33 ayat (3) disebutkan, badan usaha penyediaan pelayanan jasa pandu dan tunda harus memenuhi persyaratan teknis, yaitu memiliki pandu yang memenuhi persyaratan paling sedikit 15 (lima belas) orang; memiliki kapal tunda yang memenuhi persyaratan paling sedikit 10 (sepuluh) unit dengan total daya minimum 20.000 daya kuda; dan memiliki kapal pandu yang memenuhi persyaratan paling sedikit 5 (lima) unit.

Carmelita berharap, kedepan seluruh BUP dapat menyediakan kapal tunda sesuai dengan PM tersebut. Diharapkan juga pemerintah berkenan melakukan perubahan PM 57 Tahun 2015 sehingga pelayanan jasa pandu dan tunda di pelabuhan akan lebih kompetitif yang pada akhirnya akan ikut menekan biaya logistik kita di masa mendatang.

“Penggunaan kapal pandu dan tunda yang sesuai merupakan kepentingan bersama dalam rangka menekan biaya logistik Indonesia.”

Di sisi lain, DPP INSA meminta anggotanya untuk meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan kapal pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pergerakan pada Nataru tahun ini mencapai 44,17 juta orang, atau 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan Nataru 2021 yang diprediksi sebanyak 19,9 juta orang.

Sementara puncak arus pergerakan pada mudik Natal akan terjadi pada 23-24 Desember 2022, sedangkan puncak arus balik Natal pada 25-26 Desember 2022.

Untuk masa puncak arus mudik masa libur tahun baru diprediksi akan terjadi pada 30-31 Desember 2022 dengan puncak arus balik diprediksi pada 1-2 Januari 2023.

Adapun, pengguna transportasi laut dalam masa libur Nataru tahun ini diprediksi mencapai 901 ribu orang. Jumlah ini menjadi yang terkecil di antara moda transportasi umum lainnya, seperti kereta api yang diprediksi mencapai 5,9 juta orang, bus 5,2 juta orang, pesawat 4,8 juta orang, kapal penyeberangan 1,9 juta orang. Adapun angkutan Nataru 2022 diprediksi akan didominasi mobil pribadi yang mencapai 12,4 juta orang dan sepeda motor 7,2 juta orang.

Meski pengguna transportasi laut diprediksi menjadi yang tekecil di angkutan Nataru 2022 ini, INSA tetap mengajak seluruh operator angkutan laut untuk bersama-sama mendukung kesuksesan pelayanan angkutan Nataru 2022.

Selain aspek keselamatan dan keamanan yang harus diperhatikan, Carmelita juga mengimbau agar seluruh operator kapal laut disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat penyebaran Covid-19 di tanah air tengah meningkat kembali.

"Tidak bosan-bosan kami mengimbau agar operator angkutan transportasi tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan seluruh awak kapal dan penumpang dalam masa libur Nataru ini.” (*)

abc
Headlines, Insa Insight, Ulasan Berita

DUKUNG WISATA BAHARI, INSA GELAR IYF 2022 DI BALI

Bali-DPP Indonesian National Shipwoners' Association (INSA) menggelar INSA Yacht Festival (IYF) 2022 di Benoa Marina Bali pada 7-8 Oktober 2022.

Sektor pariwisata nasional merupakan salah satu sektor yang mengalami tekanan saat awal terjadi pandemi Covid-19. Meski kini sudah perlahan bangkit, namun dukungan seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, IYF 2022 merupakan kolaborasi antara DPP INSA dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sekaligus menjadi side event B20 sebelum acara puncak B20 yang akan diselenggarakan pada November mendatang.

Selain itu, IYF menjadi ajang mempromosikan industri pariwisata bahari dalam negeri ke kancah dunia. IYF mengajak para wisatawan asing maupun domestik pencinta laut menikmati keindahan laut Indonesia seperti di Bali dari atas kapal wisata.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mensukseskan program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yang mana empat dari lima DPSP ini adalah wisata bahari seperti Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang. Serta dalam rangka mendukung program pemerintah melalui PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub yang akan dilengkapi dengan fasilitas Terminal Cruise, Yacht Club, perkantoran dan area retail serta art market.

Event ini dapat dimanfaatkan juga sebagai momen berkumpulnya para stakeholders di sektor industri maritim dan pariwisata untuk mempromosikan produk-produknya dan bersinergi dalam rangka pengembangan ekonomi maritim Indonesia.

“Semoga acara semacam ini bisa terus berkelanjutan yang tidak hanya mengajak wisatawan maupun pemilik kapal dalam negeri tapi juga internasional. Dan kita punya harapan besar, kedepan laut menjadi life style keseharian masyarakat Indonesia,” kata Carmelita di acara INSA Yacht Festival (IYF) 2022, Bali, Jumat (07/10/2022).

Acara akan dibuka secara resmi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster.

Kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik berkat dukungan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar (Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan), Kadin Bali, para sponsor dan seluruh stakeholders terkait.

Wakil Ketua Umum III Nova Y. Mugijanto mengatakan, di tengah potensi yang ada, sektor pariwisata bahari dalam negeri masih dihadapkan oleh sejumlah tantangan. Salah satunya adalah belum optimalnya dukungan pendanaan terhadap pengadaan kapal wisata maupun infrastruktur marina.

"Dukungan pendanaan yang lebih bersahabat dengan tenor panjang dan interest rate yang kompetetif sangat dibutuhkan mengingat model bisnis di kapal wisata dan marina sangat padat modal," ujar Nova.

Nova menuturkan, tantangan lain yang dihadapi dalam pengembangan wisata bahari adalah belum adanya klaster industri kapal boat di Indonesia yang menyebabkan rantai pasok produksi yang tidak efisien, dan biaya premi asuransi kapal pada kapal wisata juga cukup tinggi.

Selain itu, permintaan dalam pengadaan kapal wisata juga masih minim. Sementara 70 persen komponen pembangunan kapal masih impor, sedangkan komponen buatan dalam negeri masih perlu ditingkatkan ragam dan kualitasnya berdasarkan inovasi-inovasi cerdas untuk menjawab kebutuhan teknologi terkini.

Seluruh peluang dan tantangan, lanjut Nova, di sektor wisata bahari baik dari segi kapal maupun marina akan dibedah secara komperhensif dalam sesi talkshow di IYF. 

"Akan ada talkshow dengan para pembicara kompeten yang akan memberikan insight bagi pelaku usaha dan masyarakat umum terkait wisata bahari di dalam negeri," pungkas Nova yang juga Ketua Panitia IYF 2022.

Selain talkshow, para pengunjung bisa menikmati music entertainment dan penampilan fashion show bertema 'diversity colours of the island'.

IYF juga menawarkan beberapa program paket bagi para pengunjung. Misalnya paket Adventure Cruise dengan kapal Aneecha pada jam 13:00 – 16:00 WITA. Di paket ini, para tamu bisa bisa melakukan snorkeling, sun-bathing, dan standup paddling saat kapal berlayar di sekitar laut lepas.

Selain itu ada paket Sunset Retro Yachting Festive Party yang akan berlayar dengan kapal Aneecha dari jam 17:30 hingga jam 20:30 WITA. Di sini tamu dapat menikmati Retro Disco party di atas laut Bali yang indah.

Yang tidak kalah menarik, IYF akan menawarkan Paket Pirates Sundown Party. Di paket ini para tamu bisa menikmati beberapa suguhan entertainment di atas megahnya kapal phinisi Sea Safari 9 di laut Tanjung Benoa. (*)

abc
Keluarga INSA, Ulasan Berita

RAKERNAS INSA 2022: BERSAMA MEMBANGUN PELAYARAN NASIONAL YANG BERDAYA SAING

Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas), pada Kamis (06/10/2022), bertempat di Holiday Inn Express, Bali.

Rakernas yang mengusung tema “Bersama Membangun Pelayaran Nasional Yang Berdaya Saing” merupakan sebuah program kerja tahunan yang mempertemukan para Pengurus DPP dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) untuk membahas rencana kerja organisasi tahun 2023.

Dasar pertimbangan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional DPP INSA adalah Anggaran Dasar INSA Pasal 14, Keputusan Rapat Triwulan III DPP INSA pada tanggal 12 September 2022, dan Surat Keputusan Ketua Umum DPP INSA Nomor : 010/KPTS/IX/09-2022 Tanggal 15 September 2022 tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Penyelenggara, Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Rapat Kerja Nasional INSA Tahun 2022.

Rakernas ini bertujuan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan di industri pelayaran nasional, baik permasalahan kebijakan/regulasi, investasi, organisasi, infrastruktur penunjang maupun operasional bagi peningkatan daya saing. Kita berharap pada Rapat Kerja Nasional ini dapat merumuskan setiap masalah dan memecahkan masalah organisasi, serta menetapkan Program Kerja Organisasi Tahun 2023.

Rakernas resmi dibuka oleh Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto. Dihadiri 95 peserta dari berbagai DPC INSA di seluruh Indonesia, juga penasihat INSA (Soenarto), serta pengurus DPP INSA.

Dalam rakernas juga diisi diskusi panel mengenai outlook pelayaran 2023 dari sisi pemberdayaan pelayaran nasional, sector angkutan curah, regulasi pelayaran, dan sektor offshore. (*)

abc
Ulasan Berita

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM SUBSIDI TERHADAP PELAYARAN NASIONAL

Secara resmi pemerintah telah menaikkan beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (03/09/2022).

Kenaikan harga BBM terjadi pada jenis Pertalite dari 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, sedangkan harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara  Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap sektor angkutan transportasi, seperti pelayaran baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners' Association (DPP INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, kenaikan harga BBM berdampak langsung terhadap pelayaran angkutan penumpang, mengingat untuk sektor pelayaran penumpang menggunakan BBM subsidi.

"Sudah pasti beban operasional bagi angkutan pelayaran penumpang semakin berat seiring kenaikan harga BBM," katanya, Senin (05/09/2022).

Menurut Carmelita, pelayaran sektor angkutan penumpang yang melayani jarak dekat, selama ini tarif angkutannya ditentukan Pemerintah. Untuk itu, Carmelita berharap Pemerintah bisa segera melakukan penyesuian tarif untuk pelayaran penumpang jarak dekat.

"Idealnya saat ada kenaikan BBM, maka langsung ada penyesuaian tarif untuk angkutan penumpang jarak pendek secepatnya karena beban kenaikan BBM cukup besar," ujarnya

Dalam struktur biaya operasional, bahan bakar menyumbang 40%-50% terhadap total biaya operasional pelayaran.

Adapun untuk pelayaran penumpang jarak jauh, Carmelita meminta para operator pelayaran melihat potensi dan mekanisme pasar yang berlaku di tiap lokasi pelayaran, agar tetap kompetitif namun juga harus mengutamakan keselamatan penumpang.

"Untuk pelayaran penumpang jarak jauh kita harap mereka bisa tetap memberikan layanan terbaik, dan mengutamakan faktor keselamatan," ujarnya.

Untuk kenaikan harga BBM non subsidi yang selalu fluktuatif seperti yang dipublikasikan Pertamina setiap 15 hari, sambung Carmelita, maka pelaku usaha menerapkan fuel surcharge.

Selain terhadap pelayaran, dampak kenaikan BBM ini juga berdampak terhadap kenaikan ongkos trucking dan transportasi dan biaya kepelabuhanan.

"Jadi penyesuaian tarif angkutan karena naiknya BBM, ini tidak hanya pada sektor pelayaran, tapi juga angkutan lainnya," pungkasnya. (*)

abc
Headlines, Ulasan Berita

HUT KE-55, INSA SIAP MENYONGSONG INDONESIA EMAS

Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) pada hari ini, Selasa 9 Agustus 2022, tepat berusia 55 tahun. Lebih dari setengah abad usia INSA secara konsisten berkontribusi bagi kemajuan industri pelayaran nasional.

Syukuran HUT INSA tahun ini mengusung tema "Bangkit Bersama Menuju Indonesia Emas”. Acara digelar secara sederhana penuh kebersamaan di Kantor Sekretariat DPP INSA, Jl. Tanah Abang III No. 10, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh para pengurus pusat, dan dewan penasehat secara luring, serta seluruh DPC INSA secara daring.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto bersyukur atas eksistensi INSA selama lebih dari setengah abad. Capaian ini tentu tidak lepas dari dukungan dan kerja sama seluruh pihak, khususnya para pengurus INSA baik yang berada di DPP maupun pengurus yang berada di DPC di seluruh Indonesia.

Masukan dan kritik membangun dari seluruh elemen di DPP dan DPC INSA telah membuat organisasi ini sangat solid hingga saat ini.
“Dukungan seluruh elemen telah membuat INSA kian kuat dan solid hingga saat ini,” kata Carmelita, Selasa (09/08/2022).

Carmelita melanjutkan, INSA yang merupakan satu-satunya wadah organisasi perusahaan pelayaran nasional serta diakui oleh para stakeholder sebagai asosiasi logistik tertua di Indonesia berkomitmen bersinergi dengan seluruh stakeholder di pelayaran nasional, baik dengan pemerintah dan para asosiasi pelaku usaha terkait.

Menurut Carmelita, kolaborasi dan sinergi merupakan kunci keberhasilan untuk melewati setiap tantangan di dunia usaha pelayaran yang kini kian dinamis dan penuh ketidakpastian.

Ketidakpastian industri pelayaran nasional saat ini tidak lepas dari situasi global maupun nasional, seperti masih adanya penyebaran Covid-19, krisisi energi dan pangan yang memicu inflasi dan ancaman resesi di banyak negara sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina.

Selain tantangan-tantangan ini, INSA juga berupaya untuk terus berkontribusi positif bagi negara khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045 mendatang.  

Indonesia di 2045 diprediksi menjadi negara dengan pendapatan tinggi dan salah satu negara PDB terbesar di dunia. PDB Indonesia diprediksi akan jadi terbesar ke-4 di dunia, dengan pertumbuhan 5,7% per tahun pada saat itu.

“INSA selalu berkomitmen untuk terus berupaya berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia di 2045 kelak.”

Prosesi pemotongan tumpung oleh Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto beserta pengurus lainnya di Syukuran HUT INSA ke- 55 Tahun

abc
Headlines, Ulasan Berita

PEDULI LINGKUNGAN HIDUP, INSA LESTARIKAN TERUMBU KARANG

Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) melakukan pelestarian dan transplantasi terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Selasa (28/06/2022).

Cakupan pelestarian terumbu karang seluas 377 M2 dan pembuatan 188 unit substrat dengan memberdayakan masyarakat setempat. Pelepasan substrat dilakukan bersama-sama pengurus DPP INSA, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi dan pejabat pemerintah setempat di Kepulauan Tidung.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, CSR ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan pelayaran nasional yang tergabung di INSA terhadap kelestarian dan keberlangsungan lingkungan laut.

Acara INSA Peduli Pelestarian Terumbu Karang, kata Carmelita, merupakan komitmen INSA dalam pelestarian lingkungan hidup, sekaligus menunjukkan dukungan INSA terhadap konsep ekonomi biru serta pembangunan yang berkelanjutan.

“Acara ini tidak semata seremonial CSR, tapi juga merupakan bentuk komitmen INSA untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya laut kita,” kata Carmelita di acara CSR INSA Peduli Kelestarian Terumbu Karang dan Mini gathering INSA Yacht Festival (IYF), Selasa (28/06/2022).

Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum III DPP INSA Nova Y Mugijanto. Menurutnya, INSA Peduli Pelestarian Terumbu Karang ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha pelayaran nasional terhadap lingkungan di sekitar, terutama terhadap pemulihan ekosistem terumbu karang yang telah rusak di beberapa spot-spot Kepulauan Seribu.

Selain manfaat dari segi lingkungan, sambung Nova, pelestarian terumbu karang pada gilirannya juga berdampak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, karena keindahan biota laut yang terjaga dapat dijadikan objek wisata yang menarik bagi wisatawan.

"Usaha kita melakukan pelestarian terumbu karang ini bisa berdampak pada kelangsungan hidup berbagai jenis ikan maupun rumput laut, yang bisa dimanfaatkan untuk objek wisata atau dikonsumsi serta dijual sebagai sumber pendapatan dan ekonomi masyarakat," kata Nova.

abc
Around The Globe, Headlines, Ulasan Berita

MOU INSA DAN PT DIID/ DEME LANGKAH MAJU USAHA PENGERUKAN DI INDONESIA

Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipwoners’ Association (DPP INSA) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Dredging International Indonesia (DIID)/Deme, yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Indonesia di Belgia.

Penandatanganan MoU ini digelar pada rangkaian B20 atau Forum Bisnis Anggota G20 dalam kerangka Presidensi G20 Indonesia 2022.

Penandatanganan MoU atas hal yang sama juga dilakukan antara KADIN Indonesia dan Deme/PT DIID, yang ditandatangani Shinta W. Kamdani selaku Koordinator Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri KADIN Indonesia.

Penandatanganan MoU ini disaksikan Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dan Duta Besar Indonesia untuk Belgia Andri Hadi.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan sebuah langkah maju  dan keberanian perusahaan dredger internasional yang melihat adanya potensi berusaha di Indonesia.

Dengan MoU ini, PT DIID/ Deme  akan menjadikan kapal keruk mereka berbendera Indonesia, sehingga kapal keruk ukuran besar yang dimiliki perusahaan bisa terus melakukan pekerjaan dan proyek pengerukan di Indonesia.

Dengan PT DIID yang menjadikan kapal mereka berbendera merah putih, sambung Carmelita, ada nilai plus yang didapatkan Indonesia. Salah satunya adalah akan menyerap tenaga kerja atau awak kapal berkebangsaaan Indonesia.

Selain itu, akan adanya transfer ilmu dan transfer teknologi dari PT DIID/ Deme terhadap awak kapal berkebangsaan Indonesia tersebut nantinya.

“Nanti awak kapal yang dipekerjakan adalah awak kapal berkebangsaan Indonesia, sehingga akan ada transfer ilmu dan teknologi terhadap SDM kita,” kata Carmelita, Selasa (31/05/2022).

Carmelita yang juga Koordinator WKU Kadin Indonesia IV menuturkan, selama ini kapal keruk berukuran besar berbendera luar negeri melakukan usahanya di Indonesia dalam jangka waktu yang pendek.

Setelah proyek pengerukan selesai, kapal keruk berukuran besar berbendera luar negeri akan kembali ke negara asal mereka. Karena bekerja di perairan Indonesia hanya sementara dengan skema izin IPKA.

Adapun pekerjaan maintenance  pengerukan itu nantinya dilanjutkan oleh kapal-kapal keruk berukuran yang lebih kecil milik Indonesia.

Untuk itu, dia menilai, MoU ini merupakan terobosan bagi dunia usaha pengerukan di Indonesia, yang diharapkan akan menjadikan perusahaan pengerukan besar dunia lainnya untuk berinvenvestasi di Indonesia.

"Kita berharap, MoU ini akan semakin membuka kesempatan bagi perusahaan dredging luar negeri untuk berusaha dan berinvestasi di Indonesia."

abc
Headlines, Ulasan Berita

PLN BERI PENGHARGAAN ATAS JASA INSA MEMASTIKAN PASOKAN LISTRIK TANPA HAMBATAN

Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menerima penghargaan dari PT PLN sebagai mitra perusahaan pelayaran.  Penghargaan ini diberikan atas peran aktif INSA dalam penyediaan kebutuhan kapal angkutan batu bara untuk menjaga ketahanan listrik nasional.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto menyebutkan hal ini sejalan dengan visi dan misi INSA sebagai infrastruktur pembangunan perekonomian, alat pemersatu kesatuan dan persatuan bangsa dan negara; serta turut memberdayakan pelayaran niaga nasional.

“INSA sangat menghargai dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh PLN,” ungkap Carmelita dalam keterangan resminya di Jakarta.

Seperti diketahui, pada awal tahun ini terjadi kekurang stok batu bara di 17 PLTU yang dikelola PLN sehingga dibutuhkan volume batu bara yang lebih besar. Guna mengatasi permasalahan hal ini, kementerian dan lembaga serta stakeholder terkait bersama INSA melakukan rapat koordinasi mengenai pemenuhan batu bara PT PLN.

Kerja keras INSA dan anggotanya bersama seluruh stakeholder di sektor kelistrikan nasional membuahkan hasil. Dimana, PLTU tersebut rata-rata sudah mencapai 15 hari operasi (HOP).

Carmelita mengungkapkan, keberhasilan keluar dari krisis kelangkaan batu bara merupakan hasil kerja efektif yang dilakukan INSA untuk mengkonsolidasikan armada perusahan pelayaran nasional anggota INSA. Sekaligus, lanjutnya, ini menjadi bukti nyata manfaat positif penerapan asas cabotage bagi negara.

Sejak diterapkannya asas cabotage, armada nasional terus bertumbuh pesat sehingga mampu melayani seluruh kebutuhan angkutan dalam negeri. Selain itu, armada nasional dapat dikerahkan dalam menghadapi situasi genting, seperti krisis pasokan batu bara nasional.

“Ini berkat sinergi dan koordinasi antara INSA dan anggotanya bersama pemerintah dalam hal ini Kemenko Marinvest, Kemenhub, PLN, Ditjen Minerba dan lainnya, yang dibantu dengan anak perusahaan BUMN, termasuk kapal-kapal Merah Putih yang saat itu menjalankan ekspor namun sementara ikut mengangkut angkutan batu bara domestik,” pungkasnya.

Nasionalisme INSA

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kolaborasi yang baik seluruh stakeholder mulai dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, INSA dan stakeholder lainnya akhirnya bisa mengatasi krisis energi primer di awal tahun ini.

Diapun mengatakan, INSA memiliki peran besar dan telah menujukkan kedigdayaannya. INSA, menurut Darmawan, tidak hanya profesional dalam berkerja, tapi juga telah menunjukkan semangat juangnya  dalam ikut serta menangani krisis energi primer saat itu.

“Indonesia kayaknya mampu menghadapi krisis energi primer ini bukan hanya karena kedigdayaan PLN, tapi karena kedigdayaan Kementerian ESDM dan Dirjen Minerba, Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Laut, yang lebih penting lagi adalah kedigdayaan dari INSA dan seluruh anggotanya yang tidak hanya menunjukkan profesionalisme tapi semangat perjuangan yang luar biasa,” kata Darmawan.

Penyerahan penghargaan PLN kepada INSA ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin, Plt. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Capt. Mugen Suprihatin Sartoto. 

Seperti dikutip dari JPNN.com, dalam sambutannya, Budi mengatakan sudah sepatutnya seluruh pihak memberikan dukungan penuh kepada PLN sebagai perusahaan besar yang bertanggung jawab dalam menerangi Indonesia.

Budi juga sangat mengapresiasi sinergi dan kerja sama INSA dan PLN dalam mengatasi krisis energi primer yang sempat terjadi.

"Kami sepakat untuk selalu memperjuangkan ini bisa menjadi lebih baik. Kami sampaikan pada Kadin dan INSA, harus all out. Terima kasih pada teman-teman INSA yang bisa menunjukkan bahwa ada nasionalisme yang tidak terbantahkan," ujar Budi Karya Sumadi. (*)

abc
insa logo INSA - Indonesian National Shipowners' Association
Jalan Taman Tanah Abang III No.10 RT.3/RW.3 Petojo Selatan
Jakarta
DKI Jakarta 10160
Phone: (021) 3850993 Maps. Exterior insa info 0
Arahan menuju lokasi INSA