Kementerian Perhubungan melaui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memberikan penghargaan kepada para operator Tol Laut dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjalankan program tol laut dengan performa terbaik di sepanjang semester I/2020.
Direktur
Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Wisnu Handoko mengatakan, tiga kategori
penghargaan yaitu kategori operator kapal dengan load factor terbanyak,
kategori operator kapal dengan muatan terbanyak dan kategori operator kapal
dengan performa capaian voyage terbaik.
Menurutnya,
peranan Pemda sangat penting terutama dalam mengoptimalisasi ruang muat Kapal
Tol Laut untuk mengangkut muatan barang pokok, barang penting dan lainnya yang
dibutuhkan di daerahnya serta mengupayakan adanya muatan balik yang merupakan
potensi unggulan daerah.
“Selama
ini muatan unggulan di daerah mungkin sudah ada, namun belum ada sarana
pengangkutnya atau kauntitasnya belum banyak, sehingga diharapkan Pemerintah
Daerah bisa mengupayakan peningkatan muatan dari waktu ke waktu,” kata Wisnu
seperti dikutip hubla.go.id, Senin (20/07/2020).
Selain
itu, lanjutnya, Pemda juga melakukan pendataan, pemantauan dan evaluasi jenis,
jumlah dan harga barang dari dan ke di masing-masing daerah tertinggal,
terpencil, terluar, dan perbatasan yang masuk dalam program pelayanan publik
untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara dan program pendukungnya..
“Pemerintah
Daerah juga melakukan pemantauan, pengawasan kegiatan Sentra Logistik dan
melakukan peningkatan perdagangan produk unggulan daerah untuk memaksimalkan
muatan balik kapal tol laut,” tuturnya.
Dikatakannya, peran para pengelola dan Operator Kapal tol laut juga sangat penting. Untuk itu, pemberian penghargaan kepada pengelola Kegiatan dan Operator Kapal Perintis dalam Bidang Perawatan Kapal, akan memacu para operator untuk melakukan perawatan kapal dengan baik, mengingat kapal perintis merupakan infrastruktur yang menghubungkan daerah di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan.
“Operator
kapal perintis juga wajib malaksanakan plan maintenance system agar
pemeliharaan kapal negara dapat berjalan baik dan terencana, sekurang-kurangnya
3 bulan sekali operator harus melaporkan kondisi kapal negara yang
dioperasikannya agar secara transparan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
dapat mengetahui pemeliharaan kapal yang dilakukan oleh para operator kapal negara,” ujarnya
Hal
penting lain dalam implementasi program tol laut adalah peran kapal ternak.
Pemberian penghargaan kepada operator Kapal Ternak merupakan salah satu wujud
implementasi Tol Laut dalam mengangkut ternak dari daerah asal ternak ke daerah
konsumen sebagai penerima ternak.
“Distribusi
ternak menggunakan kapal khusus ternak sangat dibutuhkan untuk Meningkatkan
Kelancaran Distribusi Daging Sapi/Kerbau Melalui Angkutan Laut dari Daerah
Produsen ke Daerah Konsumen dengan memperhatikan kaidah animal welfare selama
pengangkutan. Hal tersebut diharapkan berpengaruh terhadap pengurangan tingkat
stress ternak serta berpengaruh terhadap minimalnya susut bobot dan kualitas daging dari ternak yang diangkut,” ungkapnya.
Kasubdit
Angkutan Laut Khusus Capt. Bharto Ari Rahardjo melaporkan bahwa tujuan
dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka memberikan penghargaan dan
reward kepada Pemda serta Operator atas segala upaya yang telah dilakukan dalam
melaksanakan program Tol Laut barang dan ternak serta perawatan kapal Perintis.
“Pemberian
penghargaan kepada Pemda dan Operator Tol Laut sebagai wujud apresiasi dari
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk memberikan motivasi dalam meningkatan
pelayanan demi terselenggaranya kegiatan Tol Laut Barang dan Ternak serta
Angkutan Perintis,” tambah Bharto.
Penghargaan
yang diberikan kepada operator Tol Laut dengan kategori total muatan terbanyak
dengan total muatan 1.407 teus diraih oleh PT. Pelni (Persero). Kategori load
factor tertinggi sebesar 88,67% diraih oleh PT. Djakarta Lloyd (Persero). Kategori
capaian voyage terbanyak (capaian
realisasi dibandingkan dengan target voyage) diraih oleh PT. Temas Tbk.
Penghargaan
kepada Pemda dengan penerima muatan berangkat terbanyak diberikan kepada Kabupaten
Pulau Morotai, total muatan berangkat sebanyak 381 teus melaui Pelabuhan Morotai
dengan operator PT. PELNI. Lalu, Kabupaten Sangihe, total muatan berangkat
sebanyak 341 teus melalui Pelabuhan Tahuna dengan operator PT PELNI. Diikuti Kabupeten Nunukan, total
muatan berangkat sebanyak 309 teus melaui Pelabuhan Nunukan Sebatik operator
PT. ASDP.
Kemudian
Kabupaten Kepulauan Tanimbar melaui Pelabuhan Saumlaki dengan total muatan 287
teus, dan terakhir Kabupaten Banggai melaui Pelabuhan Luwuk dengan total muatan
252 teus
Sementara,
penghargaan kepada Pemda dengan pengirim muatan balik terbanyak, program tol
laut adalah Kabupaten Pulau Morotai, total muatan balik sebanyak 408 teus
melaui Pelabuhan Morotai dengan operator PT. PELNI. Diikuti Kabupaten Sangihe,
total muatan balik sebanyak 170 teus melalui Pelabuhan Tahuna dengan operator
PT PELNI. Lalu, Kabupeten Halmahera
Tengah, total muatan balik sebanyak 117 teus melaui Pelabuhan Weda. Lalu, Kabupaten
Halmahera Barat melaui Pelabuhan Jailolo dengan total muatan 107, dan Kabupaten
Halmahera Selatan melaui Pelabuhan P.Obi
dengan total muatan 92 teus.
Sedangkan
penghargaan untuk operator BUMN dengan load faktor terbaik kegiatan angkutan
khusus ternak diraih oleh PT. PELNI, yang mengoperasikan KM. Caraka Nusantara 1
mengangkut sebanyak 3.518 sapi (100.51 %) dengan 7 voyage.
Pada
operator swasta dengan load faktor terbaik kegiatan angkutan khusus ternak
diraih oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim, yang mengoperasiakn KM. Camara
Nusantara 2 mengangkut sebanyak 4.041 sapi (115.46 %) dengan 7 voyage. (*)
abc