Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang menggelar Maritime Job Fair 2023 sekaligus launching Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran(E-Library) pada Kamis, 23 Februari 2023.
Acara yang digelar di STIP Jakarta bertujuan memfasilitasi kebutuhan perusahaan pelayaran akan tenaga kerja profesional dan berinteraksi langsung dengan stakeholder bidang pendidikan kemaritiman terkait informasi kerja, perekrutan, kampus, sekolah dan lain-lain.
Adapun Maritime Job Fair 2023 ini terdiri dari beberapa rangkai kegiatan, seperti pameran, talkshow dan launching Perpustakaan Digital Bidang Pelayaran (E-Library). Talkshow pada acara ini menghadirkan top speaker dunia maritim dan melibatkan 30 perusahaan pelayaran.
Acara dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Turut hadir Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut Amiruddin, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Capt. Sudiono, serta pejabat dan stakeholders lainnya.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, Maritime Job Fair 2023 ini menjadi gerbang bagi para pencari kerja untuk berkarir di industri maritim. Serta menciptakan sinergi antara kebutuhan para pencari kerja dengan perusahaan sehingga memperoleh Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik guna menjawab tantangan zaman.
“Semoga di ajang ini, para perusahaan pelayaran mendapatkan akses SDM yang berkualitas, terampil, dan siap untuk bekerja. Begitu juga sebaliknya, pencari kerja bisa berkesempatan berkarir untuk mengembangkan potensi dirinya,” kata Carmelita, Kamis (23/02/2023).
Backround Study Visi Indonesia 2045 yang disusun Bappenas menyebutkan, 60 persen jenis pekerjaan akan menerapkan otomatisasi, dan 30 persen pekerjaan berpotensi digantikan oleh revolusi teknologi. Bahkan sekarang sudah ada kapal tanpa awak, dan sudah diujicobakan di banyak negara termasuk di Indonesia.
Namun, lanjut Carmelita, bukan berarti peranan manusia akan benar-benar tidak dibutuhkan dalam kegiatan pelayaran. SDM pelaut tetap akan menjadi elemen utama dalam kegiatan pelayaran.
Carmelita menambahkan SDM yang dibutuhkan kelak tidak hanya yang memiliki hardskill dengan kompetensi teknis dan akademis, tapi juga dituntut memiliki softskill yang baik seperti; kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkoordinasi, dan memiliki analytical thinking yang baik serta kemampuan lainnya.
Dia juga berharap, para taruna-taruni agar tidak cepat puas dan tidak membatasi diri untuk hanya berkarya di level nasional, tapi juga harus terus menggali potensi diri untuk bisa bersaing di level internasional.
“Acara Maritime Job Fair 2023 ini adalah gerbang pertama bagi adik-adik taruna-taruni untuk mengenal lebih jauh dunia kerja dan industry pelayaran.” (*)
NO COMMENT