Memasuki era industri 4.0, para pelaku industri dituntut berinovasi dalam mengembangkan sistem teknologi dan informasi sesuai dengan perkembangan zaman. Tetapi, di era teknologi ini terdapat peluang maupun tantangan yang harus dicermati oleh industri nasional.
Wakil Ketua Umum I Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) Witono Suprapto menyebutkan ada peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh industri nasional termasuk pelayaran.
Peluang tersebut adalah, dikatakan Witono, era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. Lalu berpotensi adanya pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliarmetrik ton dari tiga industri, yakni elektronik 15,8 miliar, logistik 9,9 miliar, dan otomotif 540 miliar dari tahun 2015-2025.
Sedangkan tantangannya, lanjut Witono, dapat menghilangkan sekitar 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025, karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis. “Diestimasi dimasa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini,” kata Witono seperti dikutip oceanweek.co
Diharapkan pada era digital ini, Indonesia mampu meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan spesifik dan ahli. Peningkatan SDM tersebut bisa dilakukan melalui pendidikan yang fokus sesuai bdiang yang dibutuhkan.
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Laut Capt. Wisnu Handoko menuturkan pemerintah dipastikan mengikuti perkembangan zaman. Perhubugan Laut juga mempunyai arah kebijakan meningkatkan teknologi informasi dengan mengembangkan sistem digitalisasi online Inaportnet, dan DO Online, lalu pengembangan vessel traffic services (VTS) dan alat telekomunikasi pelayaran yang lainnya.
“Selain itu, juga mengembangkan sistem tiket online di berbagai pelabuhan di Indonesia, seperti Tanjung Emas Semarang, Kaliadem Jakarta, Bau-bau, Tulehu, Tanjung Pinang, Surabaya, dan Tarakan,” tutur Capt. Wisnu.
Menurut Capt. Wisnu, Perhubungan Laut juga sudah mengembangkan dan menerapkan Inaportnet sistem dan DO Online, di pelabuhan utama dan Tanjung Emas.
“Secara teknologi ada kemungkinan di Indonesia akan ada kapal tanpa awak, meski untuk beberapa tahun lagi dan secara bertahap, sehingga hal ini harus disikapi dengan bijak oleh dunia pendidikan tinggi,” tutup wisnu. (*)
NO COMMENT